browse here

 Hi,

Entah kenapa rasanya sulit sekali membahagiakanmu.

Membuatmu tersenyum saja, rasanya butuh banyak hal yang harus kukerahkan.

Ibaratnya, semacam aku lebih dulu harus mendapat luka agar kau bisa tertawa.

Aku tidak mengeluh, aku hanya sedang bertanya-tanya sesulit apa kau untuk dibahagiakan.

Lucu 'kan, untuk bahagia saja sulit.

Duhai diri,

Jika memang di tahun lalu kau merasa demikian tidak bahagia, demikian sulit hajya untuk sekadar tersenyum dan tertawa, maka berjanjilah satu hal.

Kau akan lebih berusaha untuk bahagia.

Tersenyumlah lebih sering.

Tertawalah tanpa perlu melukai dirimu sendiri atau orang lain.

Bahagia itu tidak membuat duka bagi yang lainnya.

Bahagia itu darimu, untukmu dan orang lain.

Pernah

Pernah aku mencintaimu begitu dalam

Hingga sulit rasanya untukku tetap tenang

Dan menjaga kewarasan adalah hal yang harus selalu diusahakan

Menjaga antara logika dan perasaan tetap seimbang

Namun nyatanya aku tetap tenggelam

Tenggelam oleh perasaan cintaku padamu yang terlampau menggebu

Tenggelam dalam rindu yang tak berujung temu denganmu

Tenggelam dalam sedu pilu

Tenggelam oleh rasa sakit yang kucipta karena dalamnya cintaku


Pernah aku mencintaimu begitu dalam

Hingga sakit yang kurasa pun tak kalah dalam

Selamat Ulang Tahun, Perpisahan

Ada yang begitu cepat, waktu
Tubuhku masih merasakan hangat pelukmu
Aku tidak bisa lupa, pikirku
Nyatanya lima tahun telah berlalu
Hari ini, tepat 5 tahun lalu
Aku mengerti bahwa janji adalah omong kosong dan harapan hanyalah semu
Seutas tali yang melapuk telah terputus seiring rindu yang memupus
Cinta? Telah lama ia tiada
Lima tahun pun berlalu
Dengan sadar terus kuhitung maju
Selamat ulang tahun, Perpisahan
Besar harapan tak lagi jumpaimu di kemudian